ISTIGHFAR DAN TAUBAT
Rasulullah ṣallallāhu 'alaihi wa sallam bersabda: “Demi Allah! Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.”(1)
------------------
1) HR. Bukhari, Fathul Bari: 11/101 no.6307.
Rasulullah ṣallallāhu 'alaihi wa sallam bersabda: “Wahai manusia! Bertaubatlah kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya seratus kali dalam sehari.” (1)
------------------
1) . Muslim: 4/2076 no.2702.
Rasulullah ṣallallāhu 'alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca: Aku minta ampun kepada Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Hidup dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya.’ Maka Allah mengampuni dosa-dosanya. Sekalipun dia pernah melarikan diri dari medan perang.” (1)
---------------
1) HR. Abu Dawud 2/85 dll.
Rasulullah ṣallallāhu 'alaihi wa sallam bersabda: “Keadaan yang paling dekat antara Tuhan dan hamba-Nya adalah di penghujung malam. Apabila kamu mampu berdzikir kepada Allah pada saat itu, lakukanlah!” (1)
---------------------
1) HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa’i 1/279 dan Al-Hakim, lihat Shahih At-Tirmidzi: 3/183, Jami’ul Ushul dengan tahqiq Al-Arnauth: 4/144.
Rasulullah ṣallallāhu 'alaihi wa sallam bersabda: “Posisi seorang hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah saat dia sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa (pada saat itu)!” (1)
-------------------
1) HR. Muslim: 1/350 no.482.
Rasulullah ṣallallāhu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya hatiku lupa (tidak ingat kepada Allah) padahal sesungguhnya aku minta ampun kepada-Nya dalam sehari seratus kali.”(1)
---------------
1) HR. Muslim: 4/2075, Ibnul Atsir berkata: “Maksud Nabi ṣallallāhu 'alaihi wa sallam lupa”, karena beliau senantiasa memperbanyak dzikir, selalu mendekatkan diri kepada-Nya dan waspada. Jadi, apabila sebagian waktu yang lewat tidak melakukan dzikir, maka beliau menganggapnya dosa. Kemudian beliau cepat-cepat membaca istighfar. Lihat Jami’ul Ushul: 4/386.